Pages

Bayi Inkubator

Rabu, 10 Oktober 2012
Kemarin Sabtu, setelah mengerjakan tugas, Zikra mengajakku dengan Nova ke sebuah RS di daerah Margonda. Diiringi dengan awan mendung dan langit yang kelabu, kami bertiga naik angkot ke arah terminal Depok. Langsung menuju lantai 2 tempat ruang tunggu operasi.

Rumah sakit memang menyimpan kenangan tersendiri untukku. Zikra pernah masuk rumah sakit dalam jangka waktu yang lama. Nova bahkan pernah masuk UGD juga. Dan aku sudah kenyang akan pengalaman di rumah sakit sewaktu masih kanak-kanak. Hal yang paling kusuka di rumah sakit adalah ruang inkubator. Setiap aku ke rumah sakit manapun, yang kucari pertama adalah ruang inkubator. Kuusahakan untuk selalu sempat melihat para bayi di dalam ruang inkubator itu.

Dan ternyata ruang operasi satu lantai dengan ruang inkubatornya. Setelah bersaliman dengan Tantenya Zikra, aku dan Nova menuju toilet dan stay di ruang inkubator. Berdiri termenung melihat ruangan yang seperti akuarium itu. Dengan dinding kaca transparan, setiap orang yang lewat dapat melihat beberapa bayi yang berada dalam ruangan tersebut.

Ada yang disinar laser punggungnya, bagian tubuh depan dengan mata ditutup. Ada juga yang berada dalam inkubatornya sendiri. Ada juga yang terlihat sehat dan hanya tidur dengan selimut tanpa alat-alat tersebut.

Bayi yang ada di inkubator, ukurannya lebih kecil dibandingkan bayi yang lain. Nafas mereka cepat dan dada kecil itu turun naik berusaha mencari ritme antara udara yang didapat dengan ukuran paru-paru mereka. Badan mereka begitu kecil seakan-akan sangat rapuh.

Aku cuman bisa berdoa semoga bayi-bayi yang berada disana dapat bertahan hidup jika memang diijinkan Tuhan. Siapa yang tahu kalau salah satu dari mereka akan menjadi orang yang dapat merubah negara menjadi lebih baik? Iya kan? :)

0 komentar:

Posting Komentar