Pages

'Menyedang'

Rabu, 10 April 2013
Entah sejak kapan wadah ini menjadi semacam pelepasan emosi. Katarsis?

Tengah 'Menyedang'

Heraklitos mencetuskan filsafat perubahannya yang begitu dalam. Tak tanggung-tanggung; "panta rhei kai uden menei- segala sesuatu berada dalam perubahan". Segala sesuatu tidak ada yang statis, ia akan selalu dinamis. Bergerak dari satu entitas kebenaran (atau pembenaran) dan menghasilkan entitas yang lainnya. Maka tak heran jika manusia dapat meragukan semuanya, tak terkecuali Tuhan. 

Dalam ranah ini aku bukanlah mewujud jadi seorang hakim atau pun dewa yang dapat menantang sekaligus menentang kebenaran dan bukti tentang konsep keber-Tuhanan. Melainkan jiwa raga sedang kupusatkan dalam proses menuju puncak ketenangan yang sudah termaktub dalam diri setiap manusia. Spiritualisasi seseorang tentu berbeda satu sama lain.

Ini bukan masalah sok-sokan supaya terlihat keren karena bersikap seolah atheis. Bukan, Kawan. Aku tengah menyedang. Aku sedang berusaha untuk menolak terjebak dalam ekstremitas-ekstremitas yang ada. Kadang usahaku ini, walaupun abstrak, membuahkan suatu kelelahan yang tak terungkap. Aku ngotot untuk tidak menjadi makhluk siap saji -- begitulah aku menamakan manusia yang tidak otonom secara subjek. Maaf, aku merasa 'berbeda' saat ini bukan karena dibuat-buat. Ada begitu banyak hal yang terjadi, yang tidak ada seorang pun yang tahu saat ini sehingga rasanya hal yang paling tepat adalah menarik diri.


Menyeksamai Nietzsche secara sekilas, di mana ia melakukan revolusi pemikiran dengan cara membunuh konsep Tuhan pada masa itu; "God is dead". Ia memandang bahwa manusia hendaknya berkuasa secara otonom atas dirinya tanpa harus berpaling pada sistem-sistem yang ada. Mungkin ia begitu kecewanya dengan sistem sosial dan realitas pada masanya sehingga keinginan membunuh Tuhan tercetus dalam pikiran.  

Aku yakin bahwa ia, Nietzsche, pun saat itu tengah menyedang dalam spiritualisasinya hingga ajalnya dijemput oleh Tuhan, yang dikatakannya telah mati. Ia gagal 'membunuh Tuhan'.

Perubahan-perubahan yang terdapat pada diri Nietzsche merupakan suatu proses spiritual yang tidak dapat kita abaikan begitu saja. Ia bergerak dari keyakinan umum menuju kepada konsep yang ia buat secara otonom. Eksistensialis.
_________________________________________________________________


Kau mungkin kemarin mengelak tak ada perubahan yang berarti ketika umurmu itu bertambah. Tapi cobalah kau rasakan sejenak, Kawan. Dunia ini pun tak dapat mengabadikan zona nyaman selamanya untuk kaum manusia. Hidupmu adalah apa yang kamu pikirkan. Duniamu adalah apa yang kamu pikirkan. Tua itu tentulah pasti, tapi dewasa adalah kamu yang memilih.
Semoga duniamu tetap berwarna-warni di tengah proses 'menyedang' ini. Selamat hari lahir, Kawan :*



0 komentar:

Posting Komentar