Pages

4 Wanita Tercantik (四 大 美 女)

Selasa, 07 Juli 2015
Hi, blogy! Wanna share something new about history of China. Walaupun masih disangsikan hanya sebagai legenda bukan kisah nyata, ini merupakan sebuah kisah yang luar biasa. Walaupun mengingat sejarah Cina selalu disangsikan oleh bangsa Barat karena sumber dan kepastiannya berasal dari kitab-kitab literatur klasik, banyak hal-hal yang dapat kita pelajari dan ambil hikmahnya. Mengingat bahwa kita belajar kesalahan dari masa lalu (sejarah) agar jangan sampai terulang kembali.

Kali ini aku mau menulis tentang The Most Beautiful Ladies in China atau dalam Mandarin bisa disebut      (Si Da Mei Nu). Empat wanita tercantik. Mereka adalah Xi Shi, Wang Zhoujun, Diaochan dan Yang Guifei (dari kiri ke kanan).

Mereka berempat merupakan 4 tokoh wanita yang sangat legendaris kecantikannya. Karena kecantikan mereka, dapat terjadi berbagai macam kejadian besar seperti perang, perpecahan, pembunuhan, pengkhianatan juga perdamaian.
_____________________________________________________________
1) Xi Shi (西)
Dimulai dari Xi Shi, seorang wanita pada penghujung jaman Dinasti Zhou-Periode Musim Semi dan Gugur. Konon kecantikannya dapat membuat ikan-ikan di sungai menjadi malu untuk menampakan diri ketika Xi Shi mencuci baju di sungai.
Saat negara Yue kalah perang dengan negara Wu dan harus membayar upeti, Kaisar negara Yue, Gou Jian merencanakan taktik dengan menggunakan wanita cantik. Fan Li, Menteri Negara Yue mempersembahkan dua orang wanita cantik bernama Xi Shi dan Zhen Dang kepada raja negara Wu, Fu Chai (490 SM).

Karena terlena dengan wanita cantik, Fu Chai melupakan tugasnya sebagai Kaisar. Ia menjadi sensitif dan suka menghambur-hamburkan uang kerajaan untuk membangun istana megah yang dipersembahkan kepada wanita-wanita cantik ini. Hal itu membuat Sang Penasehat, Wu Zixu mengkritik kelalaian Fu Chai. Wu Zixu pun dibunuh.

Kerajaan Wu pun semakin lemah kekuatannya karena sistem pemerintahan yang kacau.Tahun 473 SM, Gou Jian setelah menunggu waktu yang tepat, akhirnya dapat menaklukkan tentara negara Wu. Kaisar Fu Chai kemudian bunuh diri.

Setelah negara Wu ditaklukkan, Gou Jian memerintahkan kepada pengawalnya agar Xi Shi dibunuh dengan cara ditenggelamkan ke dalam danau. Gou Jian berpendapat bahwa dengan membunuh Xi Shi, dia tidak akan mengalami nasib seperti Kaisar Fu Chai yang mabuk akan kecantikan Xi Shi.

Dan dalam kisah lain dikisahkan bahwa setelah negara Wu takluk, Fan Li (Menteri Negara Yue) pensiun dan membawa kabur Xi Shi untuk hidup bersama. Fan Li lalu mengganti namanya menjadi Tao Zhu Gong dan menjadi pengusaha yang sukses dan kaya raya.

2) Wang Zhaojun (王昭)

Wang Zhaojun muncul pada jaman Dinasti Han. Ia berasal dari kota Hubei, Kerajaan Han Barat. Konon kecantikan Wang Zhaojundapat menjatuhkan angsa-angsa yang sedang terbang. Ia berasal dari keluarga yang berada di Xingshan, provinsi Hubei di wilayah selatan kerajaan Han barat. Wang Zhaojun merupakan alat perdamaian antara Kerajaan Han Barat dengan Kerajaan Xiongnu. Dalam perjalanannya ke Xiongnu ia pun terkenal memakai jaket bulu sambil memetik alat musik pipa dan menunggang keledai yang menjadi gambaran Wang Zhaojun hingga sekarang.

Wang Zhaojun awalnya merupakan seorang selir yang direkrut pada saat Kaisar Yuandi (38 Masehi) mengeluarkan maklumat untuk mengumpulkan seluruh gadis cantik dari seluruh negeri ke istana.

Dan selama di istana, Wang Zhaojun tidak pernah sekalipun dikunjungi (digauli) oleh kaisar. Rupanya Kaisar selalu memilih selir mana yang akan melayaninya melalui lukisan yang dilukis oleh seniman kerajaan, Mao Yanshuo. Dan hampir semua selir menyogok Mao Yashuo agar melukis mereka dengan cantik, bahkan lebih cantik dari aslinya.

Wang Zhaojun merupakan selir yang tidak bersedia menyuap pelukis istana itu, sehingga si pelukis melukisnya dengan jelek. Akibatnya kaisar menyangka bahwa Wang Zhaojun adalah wanita jelek dan tidak memilihnya.

Dan saat terjadi konflik panjang antara Han Barat dengan suku Xiongnu (terutama Xiongnu Barat). Disamping itu Xiongnu Timur berekutu dengan Han Barat dengan pemimpin bernama Huhanye. Huhanye suatu ketika berkunjung dalam rangka penghormatan kepada kerajaan Han Barat dan meminta dijadikan menantu kerajaan.
Permintaan Huhanye ditolak, akan tetapi diberikan pengganti selir-selir yang belum pernah disentuh oleh Kaisar, termasuk Wang Zhaojun. Dan saat Kaisar melihat Wang Zhaojun untuk pertama kalinya, ia tertegun akan kecantikannya dan sempat mempertimbangkan untuk memberikan selir cantik itu kepada Huhanye. Namun akhirnya Kaisar merelakan Wang Zhaojun demi persekutuan Han Barat dan Xiongnu Timur.

Wang Zhaojun menjadi selir kesayangan Huhanye dan melahirkan 3 orang anak. Setelah Huhanye meninggal, Wang Zhaojun memohon agar dapat kembali ke tempat asalnya. Namun hal tersebut di tolak oleh Kaisar baru yang bernama Cheng. Dan dalam tradisi Xiongnu, seorang permaisuri yang ditinggal mati oleh suaminya harus menikahi pemimpin Xiongnu berikutnya walaupun harus menikah dengan keturunan Raja sekalipun (anak, cucu, dan keponakan).

Wang Zhaojun melahirkan 2 putri pada penikahannya yang kedua, dengan anak tertua Huhanye. Rakyat Xiongnu sangat menghormati Wang Zhaojun karena ia ikut mengembangkan kerajaan menjadi maju.

Dan dalam legenda, diceritakan setelah permohonannya untuk kembali ke daratan ditolak kaisar Cheng, Wang Zhaojun bunuh diri sebagai upaya untuk menolak menikah lagi dengan anaknya sendiri.

Karena Wang Zhaojun, selama 60 tahun terbentuk perdamaian antara kerajaan Han dan suku Xiongnu. Dan sekarang, Republik Rakyat Cina menggunakan nama Wang Zhaojun sebagai simbol persatuan antara suku Han dengan etnis minoritas lainnya.



(Bersambung)

0 komentar:

Posting Komentar