Artikel ini kubuat ketika zaman kelas 3 SMA. Artikel ini di tempel di dinding mading SMADA Banjarbaru dalam rangka penyambutan siswa baru. Tujuan artikel ini agar dapat menjaring siswa baru agar tidak takut menghadapi Pra MOS dan MOS dan mau mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
Tapi setelah kubaca lagi sekarang, kayaknya emang terlalu subjektif juga ini artikel~ maklum masih SMA. Tapi setidaknya ini mengingatkanku bahwa sejak dulu aku mau belajar menulis, walaupun masih belum matang. Aneh juga setelah melihat ada berbagai kalimat yang janggal di mataku. Saat itu kupikir aku harus membuat artikel ringan yang dapat dibaca oleh anak-anak SMA, jadi bahasa yang kupilih juga merupakan bahasa pergaulan sehari-hari. So, just check this out! :)
______________________________________________________________
Hai, SMADA-ers!Ujian Nasional udah kelar, Ulangan Semester juga udah_tinggal nunggu pengumuman hasil UN buat kelas XII (semoga mereka lulus..), bagi rapor, trus pendaftaran siswa baru SMAN 2 Banjarbaru...
Nah, ngomong-ngomong tentang Pra-MOS dan MOS nih, kalian yang siswa kelas X (calon kelas XI, amieen ^_^ ) dan kelas XI (calon kelas XII, beribu-ribu amieen >0< ), pasti udah pernah ngerasain. Baik suka maupun dukanya ngikutin tuh kegiatan...
Pasti masih inget dong, kejadian-kejadian selama Pra MOS dan MOS berlangsung! Dari pembagian kelompok gugus, perkenalan diri, outbond, bawa jawaban teka-teki, pake topi purun, muka belepotan pake pupur dingin n lipstik, tas karung, plat nama, foto artis mirip diri sendiri ( nah, yang ini momment paling bahagia menurutku) dan masih banyak lagi yang nggak bisa disebutin..
Buat kita yang udah ngerasain Pra MOS dan MOS, pasti sebagian besar ( yah, mungkin sekitar 70%), menganggap kalau MOS cuman sekedar acara aneh yang bermotif balas dendam para senior. Ehmmmm...bener nggak kalian berpikir seperti itu? Ngaku aja deh!
Dari pake topi purun, pake kaus kaki bola yang panjang, celana hitam, pupur dingin, lipstik, rambut dikucir sesuai tanggal lahir (kasian tuh yang lahir tanggal 31-an), kalung kaleng sarden, tas karung (harus karung gandum lagi!), panas-panasan di terik matahari, dimarah-marahin sama kakak panitia, jalan jongkok, minta tandatangan panitia yang hampir 100-an, nulis surat cinta dan surat benci buat kakak panitia, push up, skot jam, di suruh joged dan banyak banget deh..Yang jelas waktu itu menurut kita pasti aneh banget semuanya! Kalo ngelanggar semua itu, maka Panitia Disiplin bergerak..
Waktu itu kita pasti mikirnya repot banget. Dan bertanya-tanya buat apa sih bawa-bawa kaya beginian? Trus ada pertanyaan yang lebih spesifik lagi, buat apa sih Pra Mos dan MOS di adakan untuk calon siswa baru di SMAN 2 Banjarbaru?
Ok, ini penjelasannya..
MOS atau Masa Orientasi Siswa adalah masa-masa peninjauan untuk menentukan sikap yang tepat dan benar bagi para calon siswa sebelum benar-benar menjadi siswa sekolah. Sedangkan Pra-MOS adalah masa dimana sebelum terikatnya MOS bagi para calon siswa.
Jadi yang namanya MOS yang di salah artiin singkatannya ( jadi MOS : Masalah Omel-Omel Senior) itu, sebenarnya salah besar! Itu namanya disorientasi terhadap pemahaman MOS dan Pra-MOS.
Di MOS kita secara tidak langsung di ajarkan untuk disiplin dalam hidup. Bangun pagi dan mempersiapkan segala hal yang di tugaskan panitia sebelum berangkat ke sekolah, adalah salah satu contohnya. Memang sih, waktu MOS kita memang disiplin karena takut, tapi lama-kelamaan akan tertanam suatu kebiasaan yang akan sulit kita hilangkan dalam hidup.
MOS juga mengajarkan kita sebuah ungkapan bahwa tidak ada yang di istimewakan, semua sama, sama rata dan sama rasa. Jika semuanya makan nasi kuning pakai tangan, semuanya juga akan pakai tangan. Minuman pun satu botol untuk seluruh anggota gugus. Satu anggota gugus salah, semua anggota gugus juga kena hukum. Dari segi sama rata dan rasa itulah tercipta kebersamaan yang kuat. Tak heran jika ada beberapa gugus yang sangat kompak sekali ketika outbond dilaksanakan (ehem..gugus siapa nih?).
Meminta tanda tangan Kakak Panitia secara lengkap juga mempunyai makna yaitu kegiatan pembauran (adaptasi), pembauran segala-galanya, tanpa mengenal keleompok, ras, agama, umur, kepintaran dan kekayaan yang bisa menghancurkan jurang pemisah antara kelompok-kelompok tertentu.
Jadi secara nggak langsung, MOS dan Pra-MOS adalah media yang bisa menerjemahkan unsur-unsur kebersamaan , pembauran dan kedisiplinan, juga langkah yang dapat memisahkan jurang pemisah antara junior dan senior, bahkan junior-junior itu sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar