Hari ini entah kenapa aku ingin sekali menangis.
Menangisi sikap kekanak-kanakanku yang kupendam.
Menangisi kebodohanku yang selama ini sudah kulakukan.
Menangisi kesia-siaan pada sebuah oase yang mengering.
Dahaga~
Kubilang aku haus, bukan emas yang kubutuh.
Kubilang aku haus, bukan pula berlian yang kuingin.
Kubilang lagi bahwa aku haus, bukan juga pangeran tampan yang kudamba~
Aku haus, berharap air di pelupuk mata.
#Perpus UI, 22/06/2012
Untuk kalian yang hausnya tak terbalaskan
0 komentar:
Posting Komentar