Pages

Petualangan Autis #Part 3

Selasa, 07 Juli 2015
Haaah~ panjang pemirsa. Cerita samai dimana ya tadi...

Lantai 1 adalah ruang zaman pra-sejarah. Disana ada banyak penjelasan tentang zama batu, manusia purba, ada tulang-tulang manusia pra-sejarah, tulang binatang dan patung-patung gambaran manusia purba zaman dahulu kala.Tapi berhubung mash ada 3 lantai lagi yag harus dijelajah, aku buru-buru naik eskalator.

Lantai 2 adalah ruang.... (ruang apa ya, huwaaa :( lupaaaa!). Bisa dibilang ruang kehidupan sejarah Indonesia deh~ disana terdapat cerita dan bukti-bukti sejarah (benda, tulisan dan foto). Mulai dari zaman kerajaan Hindu, Buddha, Hindu-Buddha, Islam, Kedatangan Bangsa Arab, Cina, Gujarat, dan Eropa. Ada yang berhasil kufoto karena itu yang menarik perhatianku.

Prasasti Citareum; ada telapak kaki Raja Adityawarman

Timbangan dari Kesultanan Banjar; untuk menghitung pajak hasil bumi. Sultan duduk disalah satu sisi, lalu hasil bumi harus seimbang dengan berat sultan lah kalau sultannya gemuk, hasil bumi-nya harus banyak dong, rugi deh

Derita pergi sendirian: Ga ada yang fotoin

 
Tampang nanggung ala Umi Kala hari Jumat #mukapengendilemparsandal
Lantai 3 adalah ruang budaya Indonesia. Ada alat-alat musik, alat pemintal benang, lonceng dan lain-lain (yang sebenarnya lupa, karena buru-buru jelajahnya). Dan saat ingin memotret, baterai handphone low. Yaaah, sudahlah~
Awalnya mau langsung balik aja, tapi masih ada satu lantai. Sebenarnya itu udah limitku. Kakiku udah mengelupas ternyata. Haha~
Tapi pas kulihat lagi keterangan, ada tulisan Lantai 4 ---> Koleksi Keramik dan Emas
# diem
## ngiler
### langsung naik

Lantai 4 adalah Ruang Keramik dan Emas. Ketika aku masuk, tertera larangan disana "Dilarang memotret". Dengan senang hati aku bergumam, oke deh bapak. Hehe~
Disana ada keramik-keramik yang berkaitan dengan hubungan luar, seperti penyebaran keramik Dinasti Han, Song dan Tang di Indonesia. Lalu ada keramik dari negara Eropa, Jepang, Vietnam, Thailand. Ketika asyik membaca keterangan, tiba-tiba ada 2 orang satpam dengan posisi siap-siap mengunci ruangan.
" Sudah mau tutup ya pak?", tanyaku.
" Iya, mba. 10 menit lagi. Jam 4 tutupnya", jawabnya.
" Oh, iya pak. Makasih", ujarku lalu langsung berjalan dari sudut satu ke sudut lain dengan cepat. Lari-lari kecil diruangan seperti anak TK. Dengan langkah seribu memasuki ruangan koleksi emas.
Jujur, disini aku nggak bisa cepat-cepat. Aku benar-benar kagum dengan corak dan detilnya. Tanpa sadar aku menganga sepanjang melihat koleksi. Ada perhiasan-perhiasan Buddha dan dewa-dewa yang direalisasikan menjadi nyata, tiruan dari contoh pada prasasti. Ketika aku asyik mengagumi mereka semua, ada satpam datang bersiap ingin mengunci. Yaaah, ya sudahlah ya~

Mari kita go home!
Jalurnya bukan dari Gambir lagi. Aku mau jalur beda~ hehe




Munas-Sarinah-Jakarta Kota-Manggarai-Depok
Depok! Aku pulang~

0 komentar:

Posting Komentar